Kita sebagai manusia, pasti semuanya
pernah merasakan futur (baca: hilang semangat dan malas untuk beribadah). Siapa
sich manusia yang tidak pernah futur? Jangankan kita…para sahabat yang
merupakan generasi terbaik ummat Muhammad r
saja pernah futur.
Jika kita pernah futur, itu adalah
hal yang biasa dan bukan hal yang tercela. Tapi, hamba yang baik adalah dia
yang segera bangkit dari kefuturannya. Jika dia tidak bisa cari solusi untuk
segera bangkit dan memperbarui semangatnya, barulah dia dikatakan sebagai hamba
yang lalai dan dia menzholimi dirinya sendiri.
Biasanya, seorang wanita, tatkala
dia datang bulan, dia lebih mudah jatuh ke dalam kefuturan. Mungkin dengan
seribu alas an seperti : lemas, terlalu banyak cairan yang keluar. Atau dengan alasan,
diarangnya wanita haed menyentuh Al Qur’an, jadinya malas ngaji. Apalagi dengan
tidak adanya kewajiban sholat, wanita haed lebih suka mengulur-ulur waktu
bangun pagi. Yang biasanya bangun jam 04.00 molor sampe jam 06.00. Atau mungkin
kalo tidak sekolah atau tidak kerja bisa molor bangun sampai jam 09.00 atau
10.00. Atau malah tidur siangnya molor sampai jam 16.00 . Dengan dalil simple :
kana q sedang gak sholat.
Atau yang biasanya hidup di pondok
pesantren. Yang biasanya disiplin bangun, disiplin ngaji, dan disiplin dalam
semua hal… Ketika liburan, pulang ke rumah langsung berubah 180 derajat. Yang
biasanya nyuci baju sendiri, di rumah alasannya untuk libur, ibunya yang
disuruh nyuciin bajunya. Alih-alih bantu ibunya memasak dan membersihkan rumah,
malah molor terus seharian. Sampai-sampai ngajipun ikut libur. Kalau ditanya
jawabannya pasti simple : kan di pondok sudah ini dan itu, masak di rumah mau
liburan sebentar saja tetap di suruh ini dan itu? Kapan istirahatnya??
Atau…yang dulu ketika aktif ngaji
pakaiannya sesuai syariat, pakai hijab, pake jilbab, dan yang laki-laki
celananya gantung. Begitu masuk universitas, temen-temen yang lebih gaul,
keadaan lingkungan yang tidak mendukung…mulailah futur datang… celana mulai menutupi mata kaki, jilbabnya
yang dulu gedhe jadi jilbab angin, atau bahkan sama sekali gak berjilbab, malah
memakai celana yang menyerupai laki-laki.
·
Sebab-sebab futur :
Mungkin kebanyakan futur yang menimpa kita disebabkan oleh:
1.
Lingkungan yang tidak
mendukung;
2.
Keluarga dan teman-teman
yang tidak mengajak kepada kebaikan;
3.
Terpesona dengan keindahan
dunia dan tipuannya;
4.
Larut dalam kesenangan yang
berlebihan dengan keluarga tercinta;
5.
Melakukan ibadah secara jarang
namun memberatkan;
6.
Merasa kurang puas menjadi
seorang muslim dan lebih takjub kepada orang-orang non muslim yang lebih menang
dalam hal dunia.
7.
Kecapaian;
8.
Kurang pandai mengatur waktu;
9.
Daya tahan tubuh yang
melemah;
10.
Memikirkan sesuatu yang
membuatnya lalai;
11.
Dll.
·
Solusinya
Nah bagaimana solusi untuk menghilangkan
kefuturan kita? Yang pasti kenali dulu penyebabnya, karena dengan mengetahui
sebab utamanya maka kita bisa mencari solusinya.
Contohnya:
-
Jika kita future dalam
mengerjakan qiyamul lail. Mungkin karena kecapaian, malam-malam harus bangun,
sholat sebanyak sebelas rokaat, baca suratnya panjang-panjang, belum lagi tadi
jam 10 malam baru berangkat tidur. Maka kita hilangkan satu persatu. Jika
kecapaian dan masih mengantuk bangun disertiga malam, nah..kan ada solusi
lainnya yaitu sholat tahajud sebelum tidur. Jangan terlalu memberatkan, karena
itu bisa membuat kita bosan. Untuk awalan dan latihan, jangan langsung sebelas
rokaat. Tapi ambilah yang paling sedikit dan yang mudah. Mungkin sholat tiga
rokaat. Dua sholat tahajud dan satu rokaat sholat witir. Bacaan suratnya juga
jangan yang panjang-panjang, misalkan bacalah di setiap rokaat setengah halaman
saja. Ibadah yang sedikit tapi continue, itu lebih baik dari pada sekali ibadah
langsung banyak, tapi setelah itu futur… Dan jangan lupa biasakan tidur siang
walau hanya sebentar karena itu sangat bermanfaat ketika kita bangun untuk
qiyamul lain J.
-
Jika kita future untuk
melakukan kegiatan lainnya misalnya. Karena kecapaian, pusing banyak pikiran. Mungkin secangkir the hangat bisa menormalisir
pikiran. Atau bisa juga mandi dengan air hangat. Mandinya jangan mandi bebek
yang asal basah saja. Tapi mandilah dengan perlahan dan dengan perasaan
(lho???). Pake sabun yang ada bau terapinya, atau yang wangilah agar pikiran
yang kusut terurai kembali. Misalkan saja pake sabun LUX Velvet (gak usah
disebut merknya J)
yang wanginya banyak disukai kaum hawa. Pokoknya dinikmatin saja mandinya
sehingga badan terasa enak, pikiran segar, dan otot2 yang keras menjadi kendur
kembali. Biasanya setelah ini, semangat kita kembali baru ^^.
-
Jika kita futurnya
gara-gara diomongin sama orang yang non Islam begini dan begitu. Atau dikatakan
yang intinya orang Islam itu percuma sholat dan macem-macemnya, toh tetap
miskin juga. Maka tanamkan pada hati anda keyakinan. Bahwa kita itu beribadah
kepada Alloh bukan untuk menjadi kaya di dunia, kita memang dijanjikan oleh
Alloh kesenangan di akherat. Ya oleh karena itu memang kita belum saatnya
mendapatkan semua itu karena memang kesenangan kita tempatnya di akherat.
Sedangkan mereka justru yang kasihan, karena besok di akherat tidak mendapat
apa-apa.
-
Jika anda futur untuk
melakukan ibadah yang lainnya, maka berpikirlah sejenak… Siapakah yang telah
menciptakan anda? Dialah Alloh azza wa jalla. Apa kewajiban kita terhadap
pencipta kita? Tentu saja beribadah kepadaNya. Jika kita saja dengan presiden
misalnya. Hmmm..tidak usah jauh-jauh, dengan pemimpin mudir pondok kita
misalnya atau dari kepala sekolah kita, yang member tugas kepada kita untuk
melakukan ini dan itu. Pasti kita akan melakukan tugas itu dengan sebaik
mungkin. Akan berhati-hati dan secermat mungkin
mengerjakannya. Padahal…apakah dia yang telah menciptakan kita? Tentu saja
tidak. Apakah dia bisa member kita rizqi jika Alloh berkehendak menahannya? Tentu
saja tidak. Mereka hanyalah manusia seperti kita. Lantas kenapa hanya dengan mereka
saja kita bisa sepatuh itu, sedangkan dengan Alloh azza wa jalla pencipta
langit dan seiisinya kita berlalai-lalai dalam mengerjakan perintahnya?? Jika
anda mengulur-ulur waktu sholat, maka berpikirlah, bagaimana jadinya jika Alloh
mencabut nyawa ini dalam keadaan lalai seperti ini? Bagaiman jika Alloh
menjadikan anggota tubuhku cidera sehingga aku tidak sempat berbuat ini da
itu?? Maka jika anda sudah berpikir yang seperti itu, segeralah bangkit dari
kefuturan itu.
-
Carilah teman-teman yang
sholih yang bisa menyemangati satu dengan lainnya untuk berbuat kebaikan.
-
Banyaklah berdoa agar
dijauhkan dari kefuturan dan kemalasan juga kelalaian.
-
Harus ada tekad kuat untuk
bangkit kembali.
-
Refreshing. Seperti
namanya, maka kita harus yakin jika kita bila melakukannya, 80% pasti akan
berhasil merefresh semangat kita. Jika tidak yakin, untuk apa dilakukan?
Mungkin seperti rekreasi, boleh-boleh saja kita rekreasi, asalkan bukan ke
tempat-tempat yang mengumbar aurat dan membuat lalai kita.
-
Membaca buku kisah-kisah teladan
para sahabat/ shohabiyah atau dari orang-orang sholih.
-
Berdzikir dan mengingat
Alloh.
-
Hal lain-lain yang
dibolehkan oleh syariat dan yang menunjang…
Semoga bermanfaat ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar