Sabtu, 16 Maret 2013

Jika Futur Datang...


Kita sebagai manusia, pasti semuanya pernah merasakan futur (baca: hilang semangat dan malas untuk beribadah). Siapa sich manusia yang tidak pernah futur? Jangankan kita…para sahabat yang merupakan generasi terbaik ummat Muhammad r saja pernah futur.
Jika kita pernah futur, itu adalah hal yang biasa dan bukan hal yang tercela. Tapi, hamba yang baik adalah dia yang segera bangkit dari kefuturannya. Jika dia tidak bisa cari solusi untuk segera bangkit dan memperbarui semangatnya, barulah dia dikatakan sebagai hamba yang lalai dan dia menzholimi dirinya sendiri.
Biasanya, seorang wanita, tatkala dia datang bulan, dia lebih mudah jatuh ke dalam kefuturan. Mungkin dengan seribu alas an seperti : lemas, terlalu banyak cairan yang keluar. Atau dengan alasan, diarangnya wanita haed menyentuh Al Qur’an, jadinya malas ngaji. Apalagi dengan tidak adanya kewajiban sholat, wanita haed lebih suka mengulur-ulur waktu bangun pagi. Yang biasanya bangun jam 04.00 molor sampe jam 06.00. Atau mungkin kalo tidak sekolah atau tidak kerja bisa molor bangun sampai jam 09.00 atau 10.00. Atau malah tidur siangnya molor sampai jam 16.00 . Dengan dalil simple : kana q sedang gak sholat.
Atau yang biasanya hidup di pondok pesantren. Yang biasanya disiplin bangun, disiplin ngaji, dan disiplin dalam semua hal… Ketika liburan, pulang ke rumah langsung berubah 180 derajat. Yang biasanya nyuci baju sendiri, di rumah alasannya untuk libur, ibunya yang disuruh nyuciin bajunya. Alih-alih bantu ibunya memasak dan membersihkan rumah, malah molor terus seharian. Sampai-sampai ngajipun ikut libur. Kalau ditanya jawabannya pasti simple : kan di pondok sudah ini dan itu, masak di rumah mau liburan sebentar saja tetap di suruh ini dan itu? Kapan istirahatnya??
Atau…yang dulu ketika aktif ngaji pakaiannya sesuai syariat, pakai hijab, pake jilbab, dan yang laki-laki celananya gantung. Begitu masuk universitas, temen-temen yang lebih gaul, keadaan lingkungan yang tidak mendukung…mulailah futur datang…  celana mulai menutupi mata kaki, jilbabnya yang dulu gedhe jadi jilbab angin, atau bahkan sama sekali gak berjilbab, malah memakai celana yang menyerupai laki-laki.
·         Sebab-sebab futur :
Mungkin kebanyakan futur  yang menimpa kita disebabkan oleh:
1.       Lingkungan yang tidak mendukung;
2.       Keluarga dan teman-teman yang tidak mengajak kepada kebaikan;
3.       Terpesona dengan keindahan dunia dan tipuannya;
4.       Larut dalam kesenangan yang berlebihan dengan keluarga tercinta;
5.       Melakukan ibadah secara jarang namun memberatkan;
6.       Merasa kurang puas menjadi seorang muslim dan lebih takjub kepada orang-orang non muslim yang lebih menang dalam hal dunia.
7.       Kecapaian;
8.       Kurang  pandai mengatur waktu;
9.       Daya tahan tubuh yang melemah;
10.   Memikirkan sesuatu yang membuatnya lalai;
11.   Dll.

·         Solusinya
Nah bagaimana solusi untuk menghilangkan kefuturan kita? Yang pasti kenali dulu penyebabnya, karena dengan mengetahui sebab utamanya maka kita bisa mencari solusinya.
Contohnya:
-          Jika kita future dalam mengerjakan qiyamul lail. Mungkin karena kecapaian, malam-malam harus bangun, sholat sebanyak sebelas rokaat, baca suratnya panjang-panjang, belum lagi tadi jam 10 malam baru berangkat tidur. Maka kita hilangkan satu persatu. Jika kecapaian dan masih mengantuk bangun disertiga malam, nah..kan ada solusi lainnya yaitu sholat tahajud sebelum tidur. Jangan terlalu memberatkan, karena itu bisa membuat kita bosan. Untuk awalan dan latihan, jangan langsung sebelas rokaat. Tapi ambilah yang paling sedikit dan yang mudah. Mungkin sholat tiga rokaat. Dua sholat tahajud dan satu rokaat sholat witir. Bacaan suratnya juga jangan yang panjang-panjang, misalkan bacalah di setiap rokaat setengah halaman saja. Ibadah yang sedikit tapi continue, itu lebih baik dari pada sekali ibadah langsung banyak, tapi setelah itu futur… Dan jangan lupa biasakan tidur siang walau hanya sebentar karena itu sangat bermanfaat ketika kita bangun untuk qiyamul lain J.
-          Jika kita future untuk melakukan kegiatan lainnya misalnya. Karena kecapaian, pusing banyak pikiran.  Mungkin secangkir the hangat bisa menormalisir pikiran. Atau bisa juga mandi dengan air hangat. Mandinya jangan mandi bebek yang asal basah saja. Tapi mandilah dengan perlahan dan dengan perasaan (lho???). Pake sabun yang ada bau terapinya, atau yang wangilah agar pikiran yang kusut terurai kembali. Misalkan saja pake sabun LUX Velvet (gak usah disebut merknya J) yang wanginya banyak disukai kaum hawa. Pokoknya dinikmatin saja mandinya sehingga badan terasa enak, pikiran segar, dan otot2 yang keras menjadi kendur kembali. Biasanya setelah ini, semangat kita kembali baru ^^.
-          Jika kita futurnya gara-gara diomongin sama orang yang non Islam begini dan begitu. Atau dikatakan yang intinya orang Islam itu percuma sholat dan macem-macemnya, toh tetap miskin juga. Maka tanamkan pada hati anda keyakinan. Bahwa kita itu beribadah kepada Alloh bukan untuk menjadi kaya di dunia, kita memang dijanjikan oleh Alloh kesenangan di akherat. Ya oleh karena itu memang kita belum saatnya mendapatkan semua itu karena memang kesenangan kita tempatnya di akherat. Sedangkan mereka justru yang kasihan, karena besok di akherat tidak mendapat apa-apa.
-          Jika anda futur untuk melakukan ibadah yang lainnya, maka berpikirlah sejenak… Siapakah yang telah menciptakan anda? Dialah Alloh azza wa jalla. Apa kewajiban kita terhadap pencipta kita? Tentu saja beribadah kepadaNya. Jika kita saja dengan presiden misalnya. Hmmm..tidak usah jauh-jauh, dengan pemimpin mudir pondok kita misalnya atau dari kepala sekolah kita, yang member tugas kepada kita untuk melakukan ini dan itu. Pasti kita akan melakukan tugas itu dengan sebaik mungkin.  Akan berhati-hati dan secermat mungkin mengerjakannya. Padahal…apakah dia yang telah menciptakan kita? Tentu saja tidak. Apakah dia bisa member kita rizqi jika Alloh berkehendak menahannya? Tentu saja tidak. Mereka hanyalah manusia seperti kita. Lantas kenapa hanya dengan mereka saja kita bisa sepatuh itu, sedangkan dengan Alloh azza wa jalla pencipta langit dan seiisinya kita berlalai-lalai dalam mengerjakan perintahnya?? Jika anda mengulur-ulur waktu sholat, maka berpikirlah, bagaimana jadinya jika Alloh mencabut nyawa ini dalam keadaan lalai seperti ini? Bagaiman jika Alloh menjadikan anggota tubuhku cidera sehingga aku tidak sempat berbuat ini da itu?? Maka jika anda sudah berpikir yang seperti itu, segeralah bangkit dari kefuturan itu.
-          Carilah teman-teman yang sholih yang bisa menyemangati satu dengan lainnya untuk berbuat kebaikan.
-          Banyaklah berdoa agar dijauhkan dari kefuturan dan kemalasan juga kelalaian.
-          Harus ada tekad kuat untuk bangkit kembali.
-          Refreshing. Seperti namanya, maka kita harus yakin jika kita bila melakukannya, 80% pasti akan berhasil merefresh semangat kita. Jika tidak yakin, untuk apa dilakukan? Mungkin seperti rekreasi, boleh-boleh saja kita rekreasi, asalkan bukan ke tempat-tempat yang mengumbar aurat dan membuat lalai kita.
-          Membaca buku kisah-kisah teladan para sahabat/ shohabiyah atau dari orang-orang sholih.
-          Berdzikir dan mengingat Alloh.
-          Hal lain-lain yang dibolehkan oleh syariat dan yang menunjang…

Semoga bermanfaat ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar