Pelajaran
II
(مِنْ
حَيْثُ قَوَاعِدُ الصَّرْفِ الإسْمُ ) Isim ditinjau
dari kaidah shorof
Kaidah
Shorof yaitu : kaidah khusus pembentukan kata dan perubahannya. Baik karena
pengurangan atau penambahan huruf. Untuk mempelajari kaidah ini, diperlukan
ilmu tersendiri yang disebut ilmu tashrif. Untuk Anda yang ingin mengetahui
seperti apa ilmu tasrif itu, silahkan mendownload tabelnya di sini. Dan kedua
ilmu ini, yaitu ilmu nahwu ( yang kita pelajari sekarang) dan ilmu tashrif
tidak dapat dipisahkan. Harus dipelajari beriringan.
Nah..kebanyakan,
kata atau kalimat itu tersusun dari tiga huruf yang kemudian diikutkan pada
wazan/ timbangan ( = baca : fa’ fi’il,
‘ain fi’il dan lam fi’il).
Contoh :
فَرَّ aslinya terdiri dari 3 huruf: fa’
fi’il nya yaitu huruf (ف
), ‘ain fi’ilnya adalah
huruf ( ر) yang pertama dan lam fi’ilnya adalah huruf (ر ) yang kedua.
شَرِبَ fa’ fi’ilnya adalah huruf ( ش), ‘ain fi’ilnya adalah huruf ( ر ) dan lam fi’ilnya adalah huruf ( ب)
FASAL
I
( الإسم
بِالنَّظَرِ إلَى بُنْيَتِهِ
) ISIM DITINJAU DARI BANGUNAN
HURUF AKHIRNYA
Isim
ditinjau bangunan huruf akhirnya dibagi menjadi empat, yaitu:
a. ( اسْمُ
مَقْصُوْر ) Isim Maqshur: Isim yang diakhiri
dengan huruf alif ( ا ) yang huruf sebelumnya difathah. Contoh: ( الدُنْيَا ) dunia, ( المُسْتَشْفَى ) rumah
sakit, ( المُصْطَفَى ) yang dipilih, ( العَصَا ) tongkat, ( الفَتَى ) pemuda, ( الهُدَى ) petunjuk.
b. ( اسم
منقُوص ) Isim manqush : Isim yang diakhiri
dengan ya’ ( ي
) dan huruf sebelumnya dikasroh. Contoh : ( المُرَبِّي ) pendidik, ( الرَّاعِي ) penggembala, ( المُصَلِّي ) orang yang sholat, ( الدَّاعِي ) da’i, ( القَاضِي ) hakim, ( الهَادِي ) pemberi petunjuk.
Catatan: Apabila ( ال ) dihilangkan, dan huruf terakhir tidak
berharokat fathah, maka huruf ya (ي
) juga dihilangkan menjadi : ( رَاعٍ
), ( مُصَلٍّ
), ( دَاعٍ
) dst.
c. ( اسم ممْدود ) Isim Mamdud : isim yan diakhiri
dengan huruf hamzah yang sebelumnya ada huruf alif tambahan. Contoh : ( حَمْرَاء ) yang merah, ( صَخْرَاءُ ) padang pasir, ( بِنَاءٌ ) bangunan, ( سَمَاءٌ ) langit, ( إنْشَاءٌ ) pertumbuhan/ mengarang, ( إبْتِدَاءٌ ) permulaan.
d. ( اسم صحيح ) Isim shohih : isim yang tidak
diakhiri dengan huruf-huruf di atas. Contoh: ( قَلَمٌ ) bolpen, ( كِتَابٌ ) buku, ( مِمْسَحَةٌ ) penghapus, ( لِبَاسٌ ) baju, dst.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar