1. Anjuran untuk
melakukan usaha/ bekerja
Dari
Miqdam y dari Nabi r bersabda : “ Tidaklah seseorang dari
kalian makan sedikitpun lebih baik dari pada dia makan dari hasil kerjanya
sendiri. Dan sesungguhnya Nabiyulloh Dawud u dahulu makan dengan hasil kerjanya
sendiri ”. ( Shohih, HR. Bukhori )
Faidah
Hadits ini :
-
Anjuran untuk bekerja/ mencari nafkah.
-
Anjuran bagi kita untuk makan dari hasil keringat
sendiri, tidak meminta-minta kepada orang lain.
-
Tidak boleh meremehkan pekerjaan apapun selagi itu
adalah halal.
2. Tidak mengapa
kekayaan bagi orang yang bertaqwa
Dari
Mu’adz ibn Khubaib dari ayahnya dari pamannya berkata : Rosululloh r bersabda : “ Tidak mengapa kekayaan
itu bagi orang yang bertaqwa, dan kesehatan itu lebih baik bagi orang yang
bertaqwa, dan jiwa yang baik termasuk ni’mat Alloh ”. ( Shohih, HR. Ibnu Majah
).
Faidah
Hadits ini :
-
Bahwa harta itu tidak haram secara mutlaq dzatnya, dan
harta itu tidaklah tercela apabila dia bisa mengelolanya.
-
Bahwa kekayaan yang sesungguhnya adalah apabila dia
dibarengi dengan ketaqwaan dan kunci bagi orang yang kaya adalah qona’ah.
-
Pentingnya kesehatan, bahkan kesehatan itu lebih
penting daripada harta.
-
Anjuran untuk memiliki hati yang mulia seperti
kebahagiaan dan ketentraman.
3. Anjuran untuk
sederhana di dalam mencari ma’iisyah / mata pencaharian.
Dari
Jabir ibnu Abdillah berkata : Rosululloh r bersabda : “ Wahai manusia,
bertaqwalah kepada Alloh dan berbaguslah dalam pencaharianmu, maka sesungguhnya
Tidaklah jiwa itu mati kecuali telah terpenuhi semua riqinya, meskipun
terlambat datangnya. Maka bertaqwalah kepada Alloh dalam pencahariaanmu,
ambillah yang halal dan tinggalkan yang harom ”. ( Shohih, HR. Ibnu Majah ).
Faidah
Hadits ini :
-
Bahwa pekerjaan itu ada dua macam, halal dan haram.
-
Hendaknya kita yakin bahwa rizqi ada di tangan Alloh.
Dan
diceritakan kepada kami dari ustadz kami, dari temannya, bahwa ada seorang
kakek yang sudah dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit. Akan tetapi,
kemudian denyut jantung kakek itu berdetak kembali, dan dia bangun dalam
keadaan sehat. Kemudian dia meminta dibelikan es cream. Setelah memakan ice
cream tersebut, dia pun meninggal. Inilah sebuah
4. Anjuran untuk
jujur dan peringatan keras dari berdusta
Dari
Hakim ibn Hizam y dari Nabi r bersabda : “ Penjual dan pembeli
mempunyai hak hiyar selama keduanya belum berpisah. Dan apabila keduanya jujur
dan menjelaskan cacat yang ada pada barang dagangan itu, maka keduanya akan
dibarokahi pada jual belinya. Dan apabila keduanya berdusta dan menyembunyikan
cacatnya, maka akan dihapus barokah jual beli keduanya”. ( Shohih, HR IBnu Majah).
Dari ‘Uqbah
bin Amir berkata: Aku mendengar Rosululloh r bersabda : “ Seorang muslim adalah
saudara muslim yang lain. Dan tidak halal bagi seorang muslim menjual kepada
saudaranya jualan yang di dalamnya ada cacat kecuali dia menjelaskannya”.
( Shohih, HR. Ibnu Majah ).
5. Anjuran untuk
mempermudah dan murah hati di dalam pembelian dan penjualan.
Dari
Jabir ibn Abdillah y bahwa Rosululloh r bersabda :
“
Semoga Alloh merahmati seseorang yang bermurah hati apabila menjual, apabila
membeli dan apabila memberi keputusan”. ( Shohih, HR. Bukhori ).
Memperoleh
keuntungan sebanyak mungkin memang hak para penjual, begitu juga para pembeli,
mereka memiliki hak untuk menawar dengan harga serendah mungkin. Tapi..betapa
indahnya, jika keduanya saling bermurah hati. Demi mengharapkan rahmat Alloh
seperti hadits di atas..
6. Keutamaan
memberi tangguh kepada orang yang kesusahan membayar hutangnya
Dari
Abu Huroiroh y dari Nabi r bersabda : “ Dahulu ada seorang
laki-laki pedagang yang suka memberikan hutang kepada manusia. Maka apabila dia
melihat orang yang kesusahan maka dia berkata kepada pemudanya yang bertugas
menagih hutang ‘ berilah dia tangguh, semoga Alloh membebaskan kita dari
kesuliatan di akhirat’ maka Alloh membebaskannya darinya ”. ( HR. Bukhori ).
Terkadang,
amalan sunnah lebih utama dari pada wajib, contoh:
- Memberi tangguh kepada orang yang hutang karena
kesulitannya adalah wajib. Dan membebaskan hutangnya adalah sunnah. Dan
membebaskannya lebih utama dari pada memberinya tangguh.
-
Khitan saat dewasa hukumnya adalah wajib, sedangkan di
waktu kecil hukumnya sunnah. Tapi, khitan di waktu kecil lebih utama daripada
khitan di waktu sudah dewasa.
-
Menjawab salam adalah wajib, sedangkan mengucapkan
salam adalah sunnah. Tapi lebih utama mengucapkan salam dari pada menjawabnya.
7. Larangan dari
menipu
Dari Abu
Huroiroh y berkata : Rosululloh r melewati seorang laki-laki yang
menjual makanan. Dan dia memasukkan tangannya ke dalamnya dengan tujuan
mencampurnya. Maka Rosululloh r bersabda : “ Bukanlah termasuk kami
orang yang menipu ”. ( Shohih, HR. Muslim ).
8. Anjuran untuk
berpagi-pagi di dalam mencari rizqi
Dari Shokr al
Ghomidhy berkata : Rosululloh r bersabda : “ Ya Alloh, berkahilah
ummatku di waktu paginya ”. ( Shohih, HR At Tirmidziy, Ibnu Majah, dll).
9. Hendaknya
berdo’a ketika masuk pasar dengan do’a :
Dari
Salim ibn Abdillah ibn Umar dari ayahnya dari kakeknya berkata : Rosululloh r bersabda : “ Barang siapa ketika
masuk pasar berdo’a:
لَا
إلهَ إلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه, لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ و يُحْيِيْ
وَ يُمِيْت وَ هُوَ حَيٌّ لَا يَمُوْتُ, بِيَدِهِ الْخَيْرُ كُلُّهُ, وَ هُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر
Maka Alloh
akan menulis untuknya satu juta kebaikan dan menghapuskan satu juta kejelekan
darinya dan akan membangunkan untuknya rumah di syurga”. ( Hadits Hasan, HR
Ibnu Majah ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar