Multivitamin Berlebih, Mengingkatkan Risiko Kanker Prostat
Lanjut
Kemarin2, waktu control ke seorang dokter, aq nemuin majalah
kedokteran, nama majalahnya apa, aq lupa…tapi aq nemuin sebuah artikel yang
bagus sekali. Apalagi kalo inget banyak juga teman2 cow yang suka mengkonsumsi
multivitamin setiap harinya…. Tulisan ini sebenarnya belum terbukti banget
ya..tapi apa salahnya kita membacanya untuk tambahan wawasan kita.
Pria yang menelan suplemen multivitamin lebih dari tujuh
kali dalam satu minggu, tampaknya mempunyai risiko yang lebih tinggi menderita
kanker prostat lanjut, disbanding rekannya yang tidak minum multivitamin.
Meskipun data yang mendukung efektivitas vitamin untuk
mencegah penyakit kronik masih terbatas, tetapi sekitar 35% orang dewasa di USA
mengkonsumsi suplemen vitamin. Sehubungan dengan kanker prostat, belum jelas
apakah studi-studi terdahulu membuktikan bahwa vitamin dapat meningkatkan,
menurunkan atau tidak punya efek terhadap resiko kanker.
Dalam studi ini, dilakukan analisis pada data295.344 pria
yang dimasukkan dalam NIH-AARP Diet and Health Study. Selama periode pemantauan
5 tahun, 10.241 subyek menderita kanker prostat, 8.765 di antaranya menderita
kanker local dan 1.476 subyek menderita kanker lanjut.
Penggunaan multivitamin tanpaknya tidak mempengaruhi risiko
kanker prostat local, tetapi konsumsi multivitamin lebig dari 7 kali seminggu
meninggkatkan risiko kasus lanjut dan fatal sebesar 32% dan 98%.
Konsumsi multivitamin secara berlebih berhubungan dengan
angka insidensi kanker lanjut dan fatal sebesar
143,8 dan 18,9 per 100.000 person-years. Sedangkan insidensi pada subyek
yang tidak pernah mengkonsumsi vitamin adalah 113,4 dan 11,4 per 100.000
person-years.
DR. Goran Bjelakovic dari University of Nis , Serbia dan DR.
Christian Gluud dari Copenhagen University Hospital, Denmark menyatakan bahwa
banyak bukti yang mempertanyakan manfaat vit antioksidan pada populasi dengan
gizi baik, dan menunjukkan bahwa suplemen antioksidan mungkin dapat menyebabkan
efek yang tidak diingini.
Diambil dari : Journal of The Nation Cancer Institute
2007;99:742-743, 754-764
Tidak ada komentar:
Posting Komentar