Wanita menurut Bangsa Yahudi
Menurut bangsa Yahudi, wanita adalah makhluq yang rendah dan hina!
Sebagaimana barang jelek yang bisa dijual beikan di pasar. Hak-haknya dirampas
dan diharamkan dari hak waris jika warisan itu berupa harta. Adapun jika
ayahnya meninggalkan hutang berupa barang kebutuhan rumah, maka hutang itu
dibebankan kepada wanita.
Adapun jika meninggalkan harta, maka sedikitpun wanita tersebut tidak
mendapatkan bagian, dan apabila ia menikah ia tidak diberi mahar meskipun harta
calon suaminya melimpah ruah.
Jika warisan itu kembali ke anak putri karena dia tidak memiliki anak
laki-laki, maka ia tidak boleh menikah dengan keturunan lain. Ia juga tidak
berhak memindahkan warisannya kepada keturunan selainnya.
Mereka memandang wanita bagi laki-laki merupakan salah satu pintu dari
pintu-pintu jahannam. Di mana ia merupakan sumber yang menjerumuskannya ke
dalam dosa-dosa, di antaranya menganggap bahwa sumber musibah yang menimpa
manusia berasal dari wanita, wnaita sumber kesialan. Mereka meyakini bahwa
wanita merupakan laknat karena dialah penyebab menyelengnya Adam.
Adapun ketika wanita haidh, ia tidak diajak dududk dan makan, serta tidak
boleh menyentuh bejana agar bejana tersebut tidak najis. Dia diasingkan di
sebuah kemah, lalu roti dan air ditaruh di depannya dan ia tetap ditempatkan di
dalam kemah tersebut sampai suci. Kekejian dan kejelekan tersebuar di antara
mereka. Mereka menganggap sebagian kebebasan jika wanita menjadi pelacur.
Kemudia mereka menuangkan warna-warna misa pada kekejian tersebut dengan
memasukkan wanita-wanita ke tempat ibadah dan menjadikan perzinaan sebagai
bentuk pendekatan diri kepada tuhan –tuhan mereka.
Kami telah mendapati para tokoh mereka telah menampakkan perzinaan dalam
gambar-gambar yang membenarkan bahwa orang-orang Yahudi terjatuh dalam
perbuatan-perbuatan keji tersebut. Lalu dikatakan dalam kitab-kitab mereka yang
telah dirubah bahwasanya Allah telah mengharamkan kepada orang-orang Yahudi
melakukan perbuatan-perbuatan keji dengan kerabatnya dan dibolehkan dengan
wanita lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar