Hasad, Pengikis Cinta
kepada Teman Sejawat
Sahabat,,ke manakah anda akan memuaskan diri anda tatkala
ada setitik rasa hasad kepada teman anda sendiri…? Ke manakah jiwa anda akan
anda bawa pergi dari perasaan ini..? Ke manakah anda akan menghibur diri dari
rasa bersalah tatkala menyadari penyakit ini..? Perasaan hasad kepada teman
kita sendiri, bahkan teman sejawat yang sudah kita anggap sebagai sahabat…
Sebuah perasaan yang dengannya terkikis rasa cinta kita kepada teman kita
sendiri…
Semoga ringkasan ini bisa membuat kita sadar dan mendeteksi lebih awal agar rasa hasad ini cepat kita kenali sehingga kita bersegera untuk membuang rasa tersebut jauh-jauh..
Semoga ringkasan ini bisa membuat kita sadar dan mendeteksi lebih awal agar rasa hasad ini cepat kita kenali sehingga kita bersegera untuk membuang rasa tersebut jauh-jauh..
Adalah penyakit yang sangat mengakar pada tholibil ilmu.
Contohnya dulu kita seorang diri di desa itu. Menjadi orang yang paling alim di
desa itu. Semua orang akan bertanya kepada kita. Tapi ketika ada adik kelas
kita yang datang atau orang alim lainnya yang datang. Maka terpecahlah
perhatian masyarakat, tidak hanya kepada kita tapi juga kepada yang lainnya.
Sehingga munculah rasa hasad, rasa jengkel dan kemudian membuat persatuan yang
ada menjadi terpecah2.
Penyakit ini akan semakin menambah keras hati dan menambah
jauhnya seorang hamba dari sebuah kebenaran. Seandainya kita membuka pintu
saling menasehati, niscaya kita akan dicukupkan dari penyakit ini.
Karena penyakit ini jugalah kenapa abu Jahal tidak mau masuk
Islam. Karena dia hasad, kenapa keutamaan tidak diberikan kepada kaumnya al
makhzumiy, kenapa harus diberikan kepada rosululloh yang berasal dari al
hasyimiy. Jadi jelaslah bahaya perasaan hasad ini.
Kalo kita melihat kekurangan seseorang, lalu dia cepet2
mendoakan kebaikannya dan tidak terima temennya digunjing niscaya akan baik
urusan nya.
Seandainya orang yang hasad mau berpikir sedikit saja, dia
itu menolak qodo’ Alloh ta’ala. Kenapa kok Alloh memberikan nikmat kepada
fulan???!!
Kenali ciri rasa hasad…Vonislah bahwa diri anda telah terjangkiti penyakit hasad tatkala anda menemui tanda-tanda di bawah ini:
1.
Merasa senang dengan
kesalahan yang diperbuat oleh temannya.
Dia akan merasa bahwa kesalahan teman
sejawatnya ini lebih besar dari pada kesalahan teman yang lainnya. Karena
temannya tersebut adalah saingannya dan dia ingin menjadi yang terdepan dari
pada temannya itu. Ini adalah perkara bathin, dan tidak ada tholibil ilmi yang
selamat darinya kecuali sedikit saja. Kalau anda mendapatinya, segeralah
menolak dan buang jauh-jauh rasa ini dan segera bertaubat kepada Alloh.
2.
Merasa senang dengan
ketidakhadiran temannya.
Contohnya adalah tatkala teman kita gak
hadir di kelas karena sakit. Maka kita gembira dengan ketidakhadirannya ini
karena dengan begitu kita akan mendapat jatah lebih dalam menjawab pertanyaan
ustadz, dan ustadz akan memuji kita karena kita selalu hadir di majelisnya,
sebaliknya citra temannya akan berkurang karena tidak masuk.
3.
Merasa senang apabila
temannya itu disindir atau dihinakan.
Dia tidak akan berusaha mencegah apabila
ada seseorang yang mengghibah temannya. Dan ini haram. Dia saja akan merasa tak
senang apabila orang awam dighibah, apalagi apabila temannya yang seorang
tholibil ilmi yang jelas bisa diambil manfaat ilmunya, maka seharusnya dia
lebih mencegah agar orang lain tak mengghibah temannya tersebut.
4.
Menyindir temannya atau berbicara
dengan maksud mengurangi keutamaan temannya apabila ada yang bertanya tentang
temannya tersebut.
Contohnya adalah tatkala ada yang bertanya
kepada anda tentang hal yang berkaitan dengan teman anda “ustadz, bagaimana ya
jika seandainya saya belajar privat dengan fulan?”, maka anda akan menyebut
kelemahan orang yang ditanyakan tersebut atau menyindirnya dengan maksud
mengurangi keutamaan dan citra teman anda itu.
5.
Merasa sempit dan tidak
suka apabila soal yang ditanyakan kepada temannya sedangkan dia juga hadir di
situ.
Contohnya adalah saat anda sedang berkumpul
dengan teman-teman anda sesame ustadz, kemudian ada seseorang yang bertanya
kepada salah satu teman anda, maka anda merasa tak enak dengan hal itu, dan
anda bertanya dalam hati: ”kenapa sich kok gak Tanya kea q aja? Pinteran aq
kelesss”.
6.
Meremehkan manfaat atau
ilmu yang ada pada temannya.
Contohnya, apabila ada suatu permasalahan
yang sulit. Kemudian anda membuka kitab-kitab, majalah dan jilid2, tapi Alloh
tidak membuatmu menemukan permasalahan itu. Dan ternyata teman anda
menemukannya. Maka anda merasa sempit dengan hal itu dan menyembunyikan
kekagumannya. Tapi apabila orang lain yang menemukannya, anda tidak akan merasa
sesempit itu. Bahkan anda akan memuji orang lain itu dan tak henti-hentinya
menyebut kehebatan orang lain tersebut.
7.
Berusaha untuk mencari
kesalahan pada kalam temannya atau mengkritik apa saja apabila temannya ini
menjawab.
Dia akan memperhatikan apa yang disampaikan
oleh temannya untuk mencari kesalahan-kesalahan yang ada. Kalaupun tidak
menemukan kesalahan pada kalamnya, maka dia akan berusaha memalingkannya ke
pada makna yang lain atau mentakwilkannya kepada hal yang salah.
8.
Tidak menyandarkan
keutamaan atau kemanfaatan kepada temannya apabila dia mengambil manfaat atau
keutamaan dari temannya ini.
Contohnya adalah tatkala anda membahas tentang
sebuah masalah, kemudian dia mengambil dari temannya. Namun, dia tidak mau
mengakuinya. Tidak mau menyandarkannya pada temannya dan dia sandarkan langsung
kepada ulama. Dan ini menjadi sebab mahqi barokatil ‘ilmi, dihapusnya barokah
ilmu.
Seorang penyair berkata:
إذا أفادَك َ إنْسَانٌ بِفَائِدَةٍ مِنَ العُلُوْمِ فَأَدْمِنْ شَكْرَه أبَدا
و قُل فلانٌ جَزاهُ اللهُ صَالِحَةً أفَادَنِيْهَا
وَ ألْقِ الكِبْرَ و الحَسَدَا
Apabila ada seseorang yang member manfaat
padamu dari suatu ilmu, maka benar2lah berterimakasih padanya.
Dan hendaknya mengucapkan “jazakallohu sholihah” karena dia telah memberikan faedah padanya dan buanglah rasa sombong dan hasad.
Dan hendaknya mengucapkan “jazakallohu sholihah” karena dia telah memberikan faedah padanya dan buanglah rasa sombong dan hasad.
Ustadzku Abu Umar Farouq Ahmad Sabiq –semoga
Alloh menjaganya- berkata:
“syaithon tatkala masuk ke hati hamba Alloh
dia tahu kepada siapa dan bagaimana dia menggoda. Tatkala dia menemukan seorang
yang awam maka akan digodanya dengan rasa was-was. Dan ketika dia menemukan
seorang tholibil ilmi, maka dia akan menggodanya dengan bid’ah. Dan ketika dia
menemukan seorang tholibil ilmi, da’i, ulama maka dia akan menggodanya dengan
syahwat, dan ini sedikit sekali. Yang paling banyak adalah digoda dengan rasa
hasad dan perpecahan. Ingin menjadi yang terdepan adalah penyakit yang
diberikan kepada orang-orang yang diberi keutamaan. Entah keutamaan berupa
harta, wajah ataupun ilmu”
Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala yang menguasai hati kita, menjaga dan menegur sesegera mungkin apabila penyakit ini menghinggapi hati kita… Hanya kepada Alloh-lah kita berlindung dari godaan Syaithon yang selalu membisikkan rasa ini ke dalam dada kita…
Maroji’: kitab ma’alim fi thoriqi tholibil ‘ilmi halaman: 87-92 bifadhilatis syaikh: ‘Abdul Aziz ibn Muhammad ibn ‘abdulloh as Sarhaan.
Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala yang menguasai hati kita, menjaga dan menegur sesegera mungkin apabila penyakit ini menghinggapi hati kita… Hanya kepada Alloh-lah kita berlindung dari godaan Syaithon yang selalu membisikkan rasa ini ke dalam dada kita…
Maroji’: kitab ma’alim fi thoriqi tholibil ‘ilmi halaman: 87-92 bifadhilatis syaikh: ‘Abdul Aziz ibn Muhammad ibn ‘abdulloh as Sarhaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar